Saturday 11 October 2008

Minuman Berenergi Menimbulkan Watak Keras dan Mudah Marah

Minuman berenergi sering di asumsikan sebagai pengganti ion tubuh yang dapat menambah energi dan vitamin. Minuman berenergi bagi olah ragawan memang dimaksudkan untuk mengganti elektrolit yang keluar. Itupun dalam batasan yang sosiologis dan hanya digunakan saat melakukan aktivitas berat, sehingga mengeluarkan banyak keringat, tetapi bagi mereka yang tidak melakukan aktivitas fisik secara berat dan hanya sedikit mengeluarkan keringat tidak memerlukan minuman berenergi, cukup minum air putih biasa lebih baik. Meski bahan yang tercantum pada label kemasan adalah bahan pemanis yang mudah diserap tubuh, vitamin, stimulan, dan berbagai tambahan seperti aroma dan bahan alam, akan tetapi selain itu juga mengandung zat stimulan seperti kafein, asam amino triptofan, asam amino taurin, asam amino karnitin, asam amino glisin dan glutanin.

Asam amino merupakan senyawa penyusun protein yang menjadi bahan pembentuk tubuh manusia dan hewan. Berbagai jenis asam amino dalam kandungan minuman berenergi menyatu dalam satu ikatan peptida menghasilkan protein. Susunan komposisi kafein dan asam amino inilah yang diduga ikut menentukan karakteristik dan sifat manusia.

Kafein misalnya, dipercaya mampu meningkatkan mood dan mempengaruhi perasaan seseorang menjadi lebih baik. Kafein bereaksi dengan cara yang sangat kompleks, yaitu merangsang otak dan sistem-sistem syaraf, serta mencocokan diri kedalam reseptor otak yang dirancang untuk bahan kimia lain seperti adenosin. Adenosin adalah bahan penenang alami yang memberi tahu sel-sel badan untuk mengendurkan aktivitas, namun kita juga harus mewaspadai akan efek samping yang ditimbulkan seperti denyut jantung lebih cepat dan tekanan darah cenderung tinggi. Sejumlah asam amino juga mempengaruhi mentalitas dan sifat manusia, Seperti:

 a). Asam amino triptofan: menimbulkan sifat keras dan mudah marah. Asam amino ini banyak terdapat pada protein daging kuda dan memiliki fungsi biokimiawi dalam metabolisme tubuh.

 b). Asam amino taurin: mampu memicu penggunaan energi dalam tubuh

 c). Asam amino karnitin: meningkatkan metabolisme tubuh dan meningkatkan pembakaran energi tubuh.

 d). Asam amino glisin dan glutamin: katalisator reaksi penggunaan energi, sehingga efeknya di dalam tubuh menjadi lebih segar.


Hal-hal yang perlu diperhatikan:

1) Minuman berenergi termasuk dalam golongan makanan suplemen (food suplement). Produk ini dimasukkan dalam kelompok produk berbatasan (grey area) antara obat-obatan dan makanan-minuman. Meski termasuk makanan, produk minuman berenergi berisi zat-zat yang biasa terdapat dalam obat-obatan dengan kadar dibawah obat, tetapi aturan pakainya tidak mengacu ke obat-obatan.

2) Menurut badan POM, minuman berenergi yang ada di Indonesia mengandung kafein sejumlah 50 mg perbotol, dan hanya diperbolehkan mengkonsumsi sebanyak 3 botol perhari. Kemudian label dalam botol harus mencantumkan peringatan keras bagi penderita penyakit gula, darah tinggi, dan jantung. Selain itu, bagi penderita yang mempunyai tingkat sensivitas tinggi, seperti sensitif terhadap kafein, perlu berhati-hati mengkonsumsi produk ini.

Jika perlu energi, sebaiknya hindari minuman berenergi. Makanlah makanan yang banyak mengandung energi. Perbanyak minum air putih atau sekali-kali jika minum teh dapat ditambahkan gula.

Bagaimanapun hidup sehat dan kembali ke alam lebih aman daripada mengkonsumsi produk buatan.

(Dikutip dari majalah Sinar Kesehatan Edisi Juli/II/2008)

No comments: